Nada Indah Indonesia Raya

Saat itu aku masih di SDN Candimulyo 1,  Nada Indah  itu selalu aku tunggu.
Sambil menegakkan badan menghormat bendera dan menikmati lantunan nada dari temen2ku. walau lirih karena laper aku ikut juga mengucap syairnya.
Waaduuh…rasa bangganya bukan main dan tak terasa tetes bening mengalir di pipiku
Setiap hari Senin, aku selalu berusaha untuk dapat berbaris dipaling depan.Biarpun panas dan berkeringat tak masalah. Kata nenekku, tak bisa dibandingkan kesediaan kita mengikuti upacara bendera bila dibandingkan dengan perjuangan para pahlawan dulu di medan perang. Mengorbankan harta dan nyawa. Semua demi kemerdekaan bangsa yang sedang dalam belenggu penjajahan. Hebatnya mereka.
Buatku saat itu menyenangkan dan aku sangat menikmatinya.
Jujur saat itu akupun ingin demikian. Menjadi pahlawan dan menyelamatkan bangsa ini. Bergerilya serta bertempur melawan mereka yang merampas harkat dan martabat bangsa.  Sungguh, begitu khayalku saat itu.
Makanya, setiap upacara bendera  aku selalu khidmat mengikuti. Sambil berjanji dalam hati, aku akan menjadi bagian dalam mengawal kemerdekaan yang telah susah payah diperjuangkan oleh para pahlawan.  Tapi demikianlah yang sesungguhnya. Aku merasa memiliki negeri ini. Merasa wajib menjaga dan mencintainya. Entah bagaimana caranya.
Aku berusaha menghargai negeri ini, dengan mendeklamasikan nada-nada kebangsaan di nadiku. Hingga saat mengheningkan cipta, aku selalu hanyut. Larut dalam imajinasi yang kubangun sendiri. Dengan para pahlawan di medan perang.Terkadang satu-satu menitik juga air mataku. Entah mengapa jiwa ini bisa begitu,terharu hanyut seperti itu.
Sekarang…  Sekian waktu telah terlampau sejak masa SD dahulu. Begitu banyak peristiwa yang dialami Indonesia yang kusayangi. Pengkhianatan para oknum wakil rakyat, penguasaan kekayaan bumi sepihak, penghambaan masyarakatnya pada materi semata, hilangnya semua sendi-sendi yang kuhapal luar kepala dari masa lalu, perampokan hasil keringat rakyat jelata oleh oknum pejabat dan pengusaha, pengrusakan, anarkisme,  teroris, dan bertumpuk kekecewaan terhadap birokrasi, peradilan, hingga berbagai masalah yang hanya Tuhanlah yang tahu apa akan terselesaikan

Kadang batin ini mengatakan. Kemana rasa kebangsaanmu?
Dimana Nada Indah Indonesia Raya mu?

Buatku, masih seperti SD dahulu. Aku akan tetap seirama Indonesia Raya dalam dadaku.
Mengawal Indonesia dengan apapun, sekecil apapun pengorbanan yang bisa kulakukan. Akan tetap aku kerjakan.
Jika kau sadari……
Sebentar saja kau renungi…
Sering tetes bening putih ini berderai kawan
Membiarkan maknanya meresap dalam dada.
Menyejukkan hati dan menggiring rasaku akan tanah ini
Hingga bila kubuka mata dan menerawang….
Terdengar indah kata batin semua orang Indonesia ucapkan
Apapun yang terjadi, aku akan selalu mencintai negeri ini

M        E        R        D       E      K      A

sumber Tulisan : www.sambeltomat.com

1 komentar:

Unknown mengatakan...

salam wisata pulau tidung http://www.tidung-fantasy.com

Posting Komentar

 
Design by Didik